Pj Sekda Kabupaten Kapuas Hulu, H. Sarbani, S.E., M.A.P membuka workshop Koordinasi Program Rantai Nilai Perkebunan berkelanjutan Kabupaten Kapuas Hulu di Aula Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu 27 Februari 2019. Program yang digagas GIZ Forclime ini dihadiri pula pihak Kementerian Pertanian dan Pemprov Kalbar.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, Abdurrasyid menjelaskan, workshop tersebut merupakan tindaklanjut kerjasama antar Pemda Kapuas Hulu dengan GIZ Forclime. Pertemuan itu sekaligus evaluasi kerjasama yang sudah setahun lebih berjalan. "Jadi dari kerjasama ini ada pelaksanaan kegiatan pemberdayaan di Kecamatan Mentebah, ada dua kelompok disana yang didominasi oleh kaum ibu-ibu,". Tujuan kerjasama tersebut adalah pemberdayaan petani di bidang perkebunan karet. Terutama upaya untuk meningkatkan harga komoditi karet yang sekarang masih rendah. "Memang sampai sekarang harga karet masih anjlok, namun ada peningkatan sedikit-sedikit," papar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu.
Karet masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu yang di beli agen ada tiga kategori harga karet, sesuai mutu karet. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu mencotohkan, seperti di daerah Sulang, Kecamatan Pengkadan untuk karet sadap dalam mangkok atau masyarakat biasa menyebutnya karet bakwan masih dikisaran Rp 7.300 perkilogram. "Kemudian kategori kedua karet sadap yang menggunakan bambu atau buluh tidak di rendam, harganya sampai hari ini masih Rp 8.700 perkilogram, selanjutnya kategori ketiga yang kadar air sekitar sebelasan persen itu seharga Rp10.000 lebih perkilogram. Namun itu fluktuatif, jadi itu informasi yang kita dapat di lapangan," ucap Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu mengharapkan apa yang dipaparkan oleh GIZ Forclime tentang evaluasi dari kerjasama itu akan membawa dampak pada peningkatan mutu dan harga jual karet ditingkat petani menjadi lebih baik kedepannya.
Sementara itu, Pj Sekda Kabupaten Kapuas Hulu, H. Sarbani, S.E., M.A.P. menyampaikan ucapan terimakasih dan sambutan positif terhadap program kerjasama dengan GIZ Forclime dan diharapkan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan mutu karet tersebut berimplikasi pada kenaikan harga komoditi karet yang menjadi mata usaha masyarakat. "Karena karet ini memang dulunya merupakan sumber mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu. Namun karena harga anjlok jadi masyarakat beralih ke usaha lain,". Oleh karenanya, Pj Sekda berharap kegiatan pemberdayaan melalui program rantai nilai perkebunan berkelanjutan di Kabupaten Kapuas Hulu ini bisa ditingkatkan. "Ini kegiatan pemberdayaan untuk peningkatan mutu karet, seperti kita dengar bahwa dii Sulang, Kecamatan Pengkadan ada agen yang siap membeli harga karet sesuai kategori mutu," ulas Pj Sekda Kabupaten Kapuas Hulu.
Pj Sekda Kabupaten Kapuas Hulu menambahkan, dulunya juga Pemda Kabupaten Kapuas Hulu pernah ada perencanaan untuk mengusulkan pendirian pabrik karet diwilayah tersebut. Pj Sekda Kapuas Hulu yakin jika Kabupaten Kapuas Hulu memiliki pabrik, maka harga karet bisa membaik. Oleh karenanya, Pj Sekda Kabupaten Kapuas Hulu meminta data produksi karet Kabupaten Kapuas Hulu disampaikan. "Mohon dengan adanya kerjasama ini, bisa memperbaiki harga jual karet ditingkat petani, untuk peningkatan ekonomi masyarakat," tutup Pj Sekda Kabupaten Kapuas. (Doc. Bidang SAI-DKIS)