Para tukang bangunan telah menghancurkan tembok-tembok dilantai dua SMPN 1 Putussibau. Hal ini berhubungan sekolah tersebut akan diperbaiki karena sudah mendapat dana refitalisasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Salah seorang Guru SMPN 1 Putussibau, R. Renda Aden menjelaskan, bangunan lantai dua SMPN 1 Putussibau yang dindingnya dirobohkan tersebut merupakan kelas IX A, B, C, D dan E, Ruang Drum Band dan Wc. Sementara untuk ruang kelas yang ada di lantai satu tidak digunakan. "Lantai bawah tidak kami gunakan untuk siswa sementara waktu," kata Renda Aden.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, S.Sos, M.Si mengatakan, fisik luar SMPN 1 Putussibau memang kelihatan masih bagus. Tapi di dalam bangunan, khususnya bagian atas gedung sudah tidak dapat digunakan lagi. "Sebab itu kami berupaya meminta bantuan dari Dana Pusat melalui dana refitalisasi Kementerian (Kemendikbud, red), dari Kementerian juga sudah melihat sekolah itu dan mereka menilai layak untuk dibantu. Jadi dana refitalisasi untuk sekolah itu Rp 1,3 Milyar," paparnya, Selasa 30 Mei 2017.
Petrus Kusnadi berpendapat, memang bangunan sekolah tersebut tergolong belum lama dibangun, namun kondisinya sudah memprihatinkan dan dapat membahayakan siswa yang belajar di gedung itu nantinya. "Kita melihat dari sisi teknis itu dapat membahayakan, jadi perlu dibangun lagi," ucapnya.
Pembangunan dari dana Kementerian tersebut memang untuk lokal bangunan di bagian depan sekolah. Sedangkan untuk bagian gedung yang di samping akan diupayakan bertahap. Terkait jumlah ruang belajar tersebut disesuikan dengan kemampuan dana, disesuaikan lagi dengan skala prioritas ruang mana saja yang betul-betul harus diperbaiki. "Pada tahun ajaran baru, refitalisasi itu harus sudah rampung dan ruangan harus sudah bisa dipakai, saya harapkan itu bisa tercapai," tegasnya.
Terkait pembangunan SMPN 1 Putussibau, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Hulu, Joni Kamiso menilai, pembangunan infrastruktur wajib diperhatikan apa lagi berkaitan dengan sekolah. Sebab sekolah adalah untuk kepentingan pendidikan dan pembangunan moral serta ahlak anak-anak. "Kita dapat perhatian pembangunan dari Pemerintah Pusat itu bagus, apa lagi itu untuk pendidikan anak-anak kita," ujarnya.
Joni Kamiso menambahkan, dirinya juga memberi perhatian yang khusus untuk sarana prasarana pendidikan. Salah satunya pembangunan pagar SMPN 1 Putussibau. "Pokok pikiran ada yang saya arahkan untuk bangun pagar SMP itu, kita harus sadari pendidikan itu perlu diperhatikan bersama," tutupnya.