Setelah tidak digelar pada tahun 2013 lalu, Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun (FDSBK) kembali ditiadakan tahun ini. Walau sempat diagendakan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk menjadi kegiatan dua tahunan, kegiatan promosi destinasi pariwisata ke-9 Indonesia tersebut terpaksa harus diundur, lantaran ada agenda serupa yang akan dilaksanakan di Tepuai, Kecamatan Hulu Gurung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, Antonius mengatakan, pihaknya bukan menghapus kegiatan Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun (FDSBK), hanya saja mengundur waktu pergelarannya. Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun (FDSBK) sengaja diundur agar tidak bentrok dengan kegiatan kebudayaan Pekan Bumi Kasturi di Tepuai, Kecamatan Hulu Gurung. “Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun (FDSBK) memang tidak ada tahun ini, masalahnya tahun ini, ada Pekan Bumi Kasturi, jadi kami diundur,” tuturnya saat ditemui, Jumat (6/3).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu mengungkapkan, jika menurut pada rencana dua tahunan, Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun (FDSBK) memang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2015, karena terakhir digelar pada tahun 2013 lalu. Tapi, jika kegiatan itu tetap dilaksanakan, out-putnya (hasil kegiatan) yang tidak nyambung. “Hasil dari Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun (FDSBK) dan Pekan Bumi Kasturi ini kan untuk kita bawa ke Festival Kebudayaan di Pontianak. Kalau tetap digelar kita bingung yang mana akan dibawa kesana, out put kegiatan harus jelas, kasihan mereka yang sudah juara,” tuturnya.
Kendati gagal digelar tahun ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu akan kembali mengagendakan Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun di tahun yang akan datang. Pasalnya, Danau Sentarum dan Betung Kerihun adalah sektor ekowisata unggulan Bumi Uncak Kapuas yang harus terus dipromosikan, salah satunya melalui kegiatan festival. “Tahun depan kami upayakan Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun tetap digelar. Tapi itu tergantung kebijakan kepala daerah terpilih, kan tergantung visi misinya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu.
Sehubungan dengan kegiatan Pekan Bumi Kasturi, lanjutnya, kemungkinan akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang. Momen ini memang khusus untuk kebudayaan Melayu. Acaranya pun berlangsung selama satu minggu. Tidak hanya kegiatan kebudayaan, tetapi ada juga pameran- pameran khas daerah Kapuas Hulu dalam kegiatan itu. “Ini momen masyarakat Tepuai, mereka yang kelola semua kegiatan itu. Kami hanya memfasilitasi dana walaupun tidak terlalu besar karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu sangat terbatas,” tutupnya. (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)