Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Ir.H. Muhammad Sukri, membuka kegiatan Pembentukan Kader Bela Negara Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu Kalbar 2017, di Pulau Kambing Kodim 1206 Putussibau, Rabu 15 November 2017 Pukul 08.00 WIB. Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan, bela Negara adalah bagian dari Revolusi Mental yang di lakukan oleh Presiden Republik Indonesia. Target pembentukan Kader Bela Negara sebanyak 100 juta kader disetiap Kabupaten Kota seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya Kader Bela Negara di Kapuas Hulu, hendaknya dapat menciptakan visi misi yang sama bagi Kader Bela Negara se Indonesia. “Bela Negara menjadi tanggung jawab bersama. Kegiatan ini merupakan bentuk dari tindak lanjut Gerakan Nasional Bela Negara yang dicanangkan oleh Presiden RI Ir. H. Jokowidodo,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu.
Ancaman yang dihadapi sifatnya Militer dan Non Militer. Ancaman militer artinya berperang, sementara non militer seperti kemajuan teknologi, pergaulan bebas, narkoba dan banyak lagi lainnya. Untuk menangkalnya dibutuhkan para Kader Bela Negara, yang dimana didalamnya ditanam nilai Patriotisme, cinta tanah air , NKRI dan nilai-nilai Nasionalisme serta idealisme Indonesia. “Apabila ini terlaksana sesuai harapan maka pembangunan Nasional akan dapat dengan mudah terlaksana,” ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu. Kader Bela Negara harus siap menghadapi segala bentuk ancaman yang ada. Membela Negara tidak harus dengan peperangan, namun bisa juga dilakukan dengan menjaga kearifan lokal dan lingkungan. Kader Bela Negara juga harus mampu menjadi contoh, berkontribusi bagi pembangunan Bangsa sesuai profesi, mengaplikasian Bela Negara dalam keluarga berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Perwakilan Kemenhan RI, Letkol Firdaus mengatakan, Dalam mempertahankan Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan TNI, sebab jumlahnya terbatas, sementara indonesia wilayahnya sangat luas. "Kekuatan TNI saat ini hanya sekitar 400 ribu prajurit se indonesia, pasukan kita tidak akan cukup jika menggunakan sistem benteng, makanya saat ini Indonesia menggunakan sistem pertahanan semesta,". Perwakilan Kemenhan RI menerangkan, hanya indonesia yang saat ini menggunakan sistem pertanahanan semesta, dimana seluruh potensi yang ada akan dimanfaatkan untuk pertahananan. "Apabila mengandalkan TNI saja, Indonesia tidak akan kuat, justru dengan keterlibatan seluruh rakyatnya makanya Indonesia sampai saat ini Indonesia masih tetap kuat," tutup Perwakilan Kemenhan RI. (Doc. Bidang SAI-DKIS)