Pangdam XII/ Tanjungpura, Mayjen TNI Andika Perkasa mengunjungi kabupaten Kapuas Hulu. Ia tiba dibandara Pangsuma sekira Pukul 09.00 WIB, Rabu (9/8). Kedatangan Pangdam disambut langsung Bupati Kapuas Hulu, A.M. Nasir, S.H. dan Wakil Bupati, Antonius L Ain Pamero SH serta jajaran Forkompinda setempat.
Mayjen TNI datang ke Kapuas Hulu untuk secara khusus mendatangi kecamatan Badau, lini satu Perbatasan RI-Malaysia. Pangdam dikabarkan memberi penghargaan pada petugas di Badau, karena berhasil mengagalkan penyelundupan sabu seberat 31Kg lebih, dan pil ekstasi lebih dari 1000 butir.
Adapun nama-nama penerima penghargaan yang berhasil dihimpun media ini diantaranya Personil Satgas Batlyon 502/UY, Lettu Inf Tendri Aryo Baskoro, Sertu L. Wiran, Sertu Rosadi, Kopda Yudha Eka, kemudian Serka Sandi (Tim Intelrem 121), Bripka Abang Adulrahman (Polsek Badau), Bisma sandhi yudhianto (Bea Cukai Badau) dan Pendianto (Bea Cukai).
“Pangdam akan beri penghargaan pada beberapa orang petugas di Badau, baik Polri, Bea Cukai dan Satgas 502/UY. Mereka itu yang kemaren berhasil mengamankan sabu dan ekstasi,” kata Dandim 1206/Putussibau, Letkol Inf Ibnu Subroto.
Menurut Dandim ini merupakan kunjungan kedua Pangdam ke Badau, Kapuas Hulu. Bahkan sebelum kunjungan kedua Pangdam sudah ada Danrem 121/ABW yang datang. “Dengan kunjungan ini, Pangdam tentu melihat jalur-jalur tikus di Perbatasan, kami berharap ada kebijakan dari beliau mengatasinya,” kata Dandim.
Dandim mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk menutup jalur tersebut dan saat ini mobil sudah dilarang untuk melewati jalur tersebut. Disisi lain, tidak bisa menutup mata karena jalur tikus masih menjadi akses perekonomian bagi masyarakat yang lokasinya jauh dari PLBN. “Ini bukan hal sulit sebenarnya untuk nutup, namun melihat dari aspek masyarakat, khususnya mereka yang jauh dari PLBN. Jadi pada jalur tersebut kami awasi secara intensif dan larang mobil melintas, sedangkan masyarakat yang bawa motor atau jalan kaki tetap kami periksa identitas dan barang bawaannya,” kata Dandim.
Dandim menilai penutupan jalur tikus memang harus dilakukan, namun bertahap. Mulai dari yang intensitas lalu lintasnya minim. “Kita tahu jalan tikus itu banyak di kecamatan perbatasan lini satu, tapi yang menurut saya intesitas lalu lalangnya tinggi hanya sekitar dua jalur saja, dan disana sudah ada penjagaan ketat petugas pamtas,” tegasnya.
Terkait Pamtas, kata Ibnu, akan terjadi pergantian anatara Batalyon 502/Ujwala Yudha Kostrad Devisi II ke Batalyon 123/ Bukit Barisan. “Satgas pamtas dilakukan roling karena Batlyon 502/UY sudah 9 bulan bertugas, akhir Agustus ini mereka berganti,” kata Dandim. (Dok.Bid.Sai)