Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kapuas Hulu mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD), hingga bulan November ini sudah melampaui target atau over target. Pendapata Asli Daerah terbanyak didapat dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari perusahaan perkebunan kelapa sawit. Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah Kapuas Hulu, Edi Suhardi, mengatakan, target Pendapata Asli Daerah Kapuas Hulu tahun ini adalah Rp 38.325.000.000,- namun realisasinya hingga November ini 53.349.921.440,91. “Jadi sudah 139 persen capaiannya. Ini berarti Pendapatan Asli Daerah kita sudah over target,” ucap Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah Kapuas Hulu, Jumat 10 November 2017.
Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah Kapuas Hulu menjelaskan, dalam Pendapatan Asli Daerah ada banyak sumber pendapatan. Sumber pendapatan yang terbesar adalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ini targetnya tahun ini Rp 8 milyar tapi tercapai 27, 391 milyar lebih. “Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan paling banyak dari perkebunan kelapa sawit,”. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan bukanlah suber Pendapata Asli Daerah yang konstan hasilnya. Sebab Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan hanya diperoleh dari proses balik nama transaski tanah dari penjual ke pembeli. “Ini dikhawatirkan menurun pendapatannya tahun depan, karena Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan itu ditarik satu kali per transaksi jual beli. Tapi kalau banyak perusahaan atau investor masuk tahun depan dan mereka beli tanah di Kapuas Hulu, bisa saja Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan itu meningkat seperti saat ini,” jelas Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah Kapuas Hulu.
Kemudian, terkait sumber Pendapatan Asli Daerah yang terendah pencapaiannya adalah pajak galian C. Galian C target pendapatannya tahun ini adalah Rp 2 milyar tapi realisasi baru 500 juta lebih. “Ini baru 26 persen realisasinya, data itu per Oktober 2017,”. Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah Kapuas Hulu berpendapat, galian C kurang realisasi pendapatannya karena banyak proyek fisik masih berjalan. "Nanti kami akan jemput bola untuk kegiatan proyek fisik yang dari Pemerintah Pusat, baik di jalur selatan, utara dan timur. Kami kejar yang pengerjaan dari Dana Pusat saja, kalau pelaksanaan proyek yang di Kapuas Hulu otomatis mereka setor dulu ke daerah, baru bisa bekerja," tutup Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah Kapuas Hulu. (Doc. Bidang SAI-DKIS)