Masyarakat perbatasan RI-Malaysia di Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu mengirim surat ke Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Surat tersebut mengenai permintaan agar Pemerintah tetap memberikan subsidi bagi bus Damri, agar tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat Puring Kencana. Bus Damri yang merupakan bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tersebut adalah satu-satunya kendaraan umum yang melayani angkutan orang di Kecamatan Puring Kencana.
Camat Puring Kencana, Herkulanus Albinus menuturkan, pada Tanggal 27 Desember 2017 lalu masyarakat mengirimkan surat ke Presiden terkait masalah perbatasan mulai dari listrik, infrastruktur jalan, kekurangan tenaga pendidik, kekurangan dokter dan masalah penghentian bantuan Bus Damri. Masyarakat Puring Kencana sangat mengharapkan bisa mendapat perhatian Pemerintah Pusat dalam pembangunan infrastruktur. “Kami mengharapkan agar Pemerintah Pusat dapat merealisasikan pembangunan jalan ditahun ini atau tahun depan,” ucap Camat Puring Kencana.
Pengelola Bus Damri Putussibau, Usmandi Abun mengharapkan, operasional Bus Damri milik Kementerian Perhubungan dapat dilanjutkan lagi subsidinya. “Karena kami kasihan juga dengan masyarakat di Puring Kencana itu, disana itu tidak ada angkutan daratnya selain Bus Damri,”. Pengelola Bus Damri Putussibau mengungkapkan, dengan diberhentikan operasional dua Bus Damri Kemenhub ini tentunya membuat masyarakat perbatasan semakin sulit kehidupannya. Tentunya ini bisa berdampak dengan pendidikan dan ekonomi. “Misalnya pendidikan, adanya Bus Damri sebelumnya, banyak orang tua disana menyekolahkan anaknya ke Putussibau. Dengan tidak adanya angkutan darat disana, saya khawatir orang tua disana menyekolahkan anaknya ke Negeri seberang (Malaysia), sebab jaraknya dekat sekali,” ungkap Pengelola Bus Damri Putussibau.
Lanjut Pengelola Bus Damri Putussibau, meskipun dua Bus Damri bantuan Kemenhub tidak lagi beroperasi tahun ini, bukan berarti pihaknya tidak melayani masyarakat perbatasan. Pihaknya masih memiliki satu Bus Damri milik PT. Damri yang merupakan milik BUMN. “Namun Bus ini hanya melayani angkutan dari Putussibau-Badau saja,” ucap Pengelola Bus Damri Putussibau. (Doc. Bidang SAI-DKIS)