Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu mengadakan pertemuan koordinasi lintas sektoral di Aula DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu 06 Maret 2019. Petermuan tersebut dalam rangka sinergitas program kegiatan untuk meningkatkan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), penurunan stunting (masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama), pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mewujudkan Desa Open Defacation Free (ODF) atau tidak buang air besar di jamban. Rakor tersebut dibuka Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, S.H. dan dihadiri para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan petugas Puskesmas se Kabupaten Kapuas Hulu.
Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, S.H. menuturkan, dari pertemuan tersebut ada penandatanganan komitmen bersama seluruh OPD terkait. Dengan adanya komitmen tersebut, OPD-OPD bekerjasama dalam menanggulangi permasalahan Stunting, DBD, ODF serta meningkatkan SPM. "Dalam komitmen tersebut ada point-point sasaran yang harus mereka (OPD) capai, itu nanti akan kita evaluasi sejauh apa sasaran tersebut bisa dicapai,". Berbicara SPM, hal itu tidak lepas dari kemauan dan kesabaran setiap orang dalam berlaku hidup sehat. Untuk wujudkan ini perlu program pembangunan yang sistematis dan terarah. "Program tidak perlu banyak yg penting terarah dan terlaksana maksimal," tegas Bupati Kapuas Hulu.
Kemudian tentang Stunting, program penurunan stunting sudah digencarkan sejak Tahun 2014. Program ini sangat penting agar kedepan generasi muda di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki tumbuh kembang yang baik. "Ini tujuannya agar generasi kedepan tidak stunting. Sebab itu anak-anak perlu diseimbangkan asupan, pola makan minum dan aktifitasnya,". Stunting akan memberi keterbatasan bagi penderitanya. Salah satunya dalam pekerjaan. "Seperti persyaratan untuk masuk kepolisian dan militer, kalau stunting tidak akan diterima," ungkap Bupati Kapuas Hulu.
Berikutnya permasalahan DBD, masalah ini memang ada sirkulasi dalam beberapa tahun. Apabila sudah masanya ada yang sampai kejadian luar biasa. "DBD ini memang tidak bisa hilang sejak dulu, tapi kita harus tetap berupaya menekannya. Masyarakat harus digencarkan menjaga lingkungan, terutama dari jentik nyamuk,". Kemudian tetang program ODF, para Camat dan Pemerintahan Desa harus bantu selesaikannya. Masyarakat secara perlahan harus diarahkan agar tidak lagi BAB di jamban. "Ini sebetulnya bagian dari kehidupan yang tidak perlu terus-terusan jadi permasalahan, warga dapat mencontoh yang sudah baik," tutup Bupati Kapuas Hulu.
Pada akhir kegiatan, Bupati Kapuas Hulu turut memberikan penghargaan kepada Puskesmas yang telah melakukan pelayanan medis dengan baik. Termasuk rumah sakit yang sudah mendapat akreditasi utama. Adapun Pukesmas yang mendapat penghargaan pelayanan terbaik adalah Puskesmas Empanang, Badau dan Mentebah. Sedangkan yang mendapat penghargaan karena telah memperoleh akreditasi utama, yaitu Puskesmas Putussibau Utara, Puskesmas Embaloh Hilir dan RSUD Putussibau. (Doc. Bidang SAI-DKIS)