Kementerian Pertanian RI Minta Cetak Sawah Dioptimalkan


Dalam supervisi perwakilan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia di Kabupaten Kapuas Hulu beberapa waktu lalu, Kementan menemukan program cetak sawah yang tidak optimal. Lokasi cetak sawah tersebut berada di Kecamatan Jongkong. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)  Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Ir. Heri Suliyanto, M.BA menuturkan, Tahun 2017 ini seharusnya cetak sawah di Kapuas Hulu terealisasi seluas 2.000 Hektare, tapi dari pantauan dilapangan cetak sawah belum optimal. “Saya temukan di Jongkong, sudah dicetak sawah, sudah dibantu alat olah lahan tapi belum optimal, banyak nganggurnya. Inikan sangat disayangkan,” tegas Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)  Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Sabtu 25 November 2017.

Selain sudah dibantu cetak sawah, lahan pertanian di Jongkong tersebut sudah diberikan invesatasi yang cukup besar. Kata Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)  Pertanian, Kementerian Pertanian RI, pihaknya sudah memberi traktor yang harganya kira-kira Rp 50 jutaan, transplanter Rp 60 jutaan, combine harvester alat pemanen padi Rp Rp 500 jutaan, jadi hampir Rp 700 juta investasinya. “Ini (alat mesin pertanian) jangankan dirawat, penempatannya saja dialam terbuka, seharusnya dijaga dan dirawat,”. Parahnya lagi, petani yang mendapatkan bantuan tersebut mengatakan, karena alatnya bantuan Pemerintah Pusat, maka tempat penyimpanannya juga dari Pemerintah Pusat. “Kita kan ingin melompat dari pertanian tradisional, dan ladang berpindah menjadi pertanian yang sangat modern. Tapi untuk mempercepat proses ini masyarakat juga harus mempunyai rasa memiliki dan kepedulian terhadap semua bantuan Pemerintah Pusat,” papar Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)  Pertanian, Kementerian Pertanian RI.

Pemerintah Pusat  tidak akan membiarkan itu begitu saja, sepanjang ada kesamaan gerak atau komitmen dari masyarakat, Pemerintah Desa, Kecamatan serta Kabupaten. “Kami tetap komitmen membantu itu. Bisa dilihat komitmen kami di Kementan mulai dari bantuan cetak sawah, mesin pertanian, benih, subsidi pupuk serta jalan usaha tani dan lainnya. Tapi kami ingin ini betul-betul dimanfaatkan sebaik mungkin di daerah,” tutup Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)  Pertanian, Kementerian Pertanian RI.(Doc. Bidang SAI-DKIS)

Share Post:

BERITA POPULER