Kementerian Kesehatan RI merealisasikan pembangunan lima puskesmas daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kapuas Hulu. Kelima Puskesmas perbatasan tersebut diantaranya Puskesmas Kecamatan Embaloh Hulu, Batang Lupar, Badau, Puring Kencana dan Empanang. Pengerjaan bangunan puskesmas-puskesmas tersebut sedang berjalan. “Pembangunan Puskesmas perbatasan itu sudah ditentukan bentuk pembangunannya seperti apa oleh pemerintah pusat. Semuanya mengacu pada Permenkes RI Nomor 5 tahun 2014 tentang Puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, dokter Harissson, Rabu 23 Agustus 2017.
Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, dokter Harissson menjelaskan, dari kelima Puskesmas Perbatasan ini, hanya ada satu Puskesmas saja yang hanya dibangun gedung rawat inapnya sementara gedung rawat jalannya tidak ada. “Kalau Puskesmas yang lainnya ada gedung rawat inap dan jalannya. Dengan masing-masing kapasitas enam tempat tidur,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu.
Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu melanjutkan, saat ini pembangunan Puskesmas tersebut sedang berjalan, proses pembangunan pun masih dalam pembangunan pondasi. Direncanakan pembangunan akan selesai bulan Desember 2017. Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu pun berharap dengan adanya pembangunan Puskesmas yang baru, pelayanan yang diberikan petugas kesehatan diperbatasan juga lebih baik. Pasalnya Puskesmas yang dibangun nanti tentunya akan memberikan rasa nyaman dalam bertugas dan berpengaruh terhadap pemberian pelayanan kepada masyarakat. “Selama ini bukan berarti pelayanan kami diperbatasan itu tidak baik, justru dengan adanya bangunan Puskesmas baru akan lebih meningkatkan pelayanan kami lebih baik lagi,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu.
Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu, Wan Taufiqurahman, menyambut baik adanya pembangunan baru terhadap Puskesmas diwilayah perbatasan. Adanya Puskesmas baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. “Dengan pembangunan Puskesmas yang baru tentu fasilitas didalamnya juga lebih baik, untuk menunjang pelayanan kesehatan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu.
Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu menjelaskan pembanguan Puskesmas tersebut harus disesuaikan dengan tenaga medis yang ada, jika kurang maka harus ditambah. Jangan sampai bangunan Puskesmas sudah baru, namun masih ada hambatan dalam melayani masyarakat karena tidak ada tenaga medis. Dengan lengkapnya tenaga medis maupun peralatan, masyarakat perbatasan yang sakit tidak perlu lagi berobat ke Putussibau atau ke Malaysia. “Selama inikan fasilitas kesehatan dan tenaga medis di perbatasan selalu kurang, jadi pelayanan terbatas dan banyak yang berobat ke Malaysia,” tuntas Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu. (Doc.Bidang SAI-DKIS)