Kasdim 1206/ Putussibau, Mayor Kavalery Edison, menuturkan, tugas pokok TNI terbagi menjadi dua. Pertama adalah operasi militer untuk perang. "TNI akan perang kalau ada persetujuan Presiden dan DPR RI," tegas Kasdim 1206/ Putussibau, di Aula Setda Kapuas Hulu, Rabu 13 September 2017. Tugas pokok yang kedua, lanjut Kasdim 1206/ Putussibau, adalah operasi militer selain perang. Dalam hal ini ada 14 poin penekanan dan diantaranya penanggulangan bencana, termasuk membantu tugas pokok Pemerintah dan Kepolisian. "Kami bisa membantu polri apabila diperlukan. Seperti bekaitan dengan pemilihan kepala daerah, dimana TNI ikut mengamankan berjalannnya proses tersebut," tegas Kasdim 1206/ Putussibau.
Terkait Pilkada, Kasdim 1206/ Putussibau mengatakan, pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalbar sudah didepan mata. Pesta demokrasi itu akan dilaksanakan di Tahun 2018. "Beberapa pengamat melihat Pilgub Kalbar akan diskemakan sama dengan Pilgub DKI Jakarta lalu. Mengangkat isu SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan)," ucap Kasdim 1206/ Putussibau. Kasdim 1206/ Putussibau juga menuturkan, Pemilu memang sering dimanfaatkan dengan isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA). Sebab itu, semua pihak harus hati-hati menyikapi terutama para pelajar dan kaum muda. "Sel-sel tidur gerakan SARA ini perlu diantisipasi. Bisa saja ISIS masuk ke semua lini, termasuk Pilkada yang dapat memicu konflik horizontal," tegas Kasdim 1206/ Putussibau.
Sebab itu, Kasdim 1206/ Putussibau menegaskan, sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, masyarakat harus tetap pegang ideologi Bangsa, yaitu pancasila dan bhinekatunggal ika. "Perbedaan ras jangan dipermasalahkan," ungkap Kasdim 1206/ Putussibau. Mencintai Bangsa, harus mulai dari diri sendiri. Khusus bagi anak muda, mencintai Bangsa harus dimulai dari hal dasar seperti saat menyanyikan lagu kebangsaan. "Jangan cengengesan anak-anak harus sikap sempurna. Bagaimana mau korbankan diri untuk Bangsa, kalau hal kecil tidak diperhatikan," tuntas Kasdim 1206/ Putussibau. (Doc. Bidang SAI-DKIS)