Brigjen TNI Nanang Haryanto : Jangan Sampai Petani Dirugikan Tengkulak (Rentenir)


Tim Serapan Gabah Petani (Sergap) dipimpin Brigjen TNI Nanang Haryanto mendatangi Bulog Putussibau, Selasa 01 Agustus 2017. Nanang Haryanto didampingi Dandim 1206/Psb Letkol Inf Ibnu Subroto bertemu langsung Kepala Bulog Putussibau, Halfid Andi Agus. “Jangan sampai saat petani melakukan panen, mereka dirugikan oleh tengkulak (rentenir) yang membeli beras maupun gabahnya dengan harga yang sangat murah,” ungkap Nanang Haryanto.

Tim Sergap yang melibatkan TNI ini dengan tujuan untuk membantu Kementerian Pertanian, sebab Presiden RI Joko Widodo sendiri sudah mewacanakan swasembada pangan. Dengan adanya Tim Sergap ini, Pemerintah berkeinginan agar bisa melakukan swasembada pangan, sehingga petani tidak menjerit saat panen. Selama ini jika melihat dari daerah lain seperti Sulawesi maupun pulau jawa itu banyak yang surplus. “Kalau di Kalimantan inikan harga berasnya petani diuntungkan karena harganya lumayan tinggi, tetapikan gudang Bulog harus tetap terisi. Makanya agar gudang Bulog ini terisi, maka Pemerintah harus membeli beras itu dari petani,” jelas Nanang Haryanto.

Brigjen Nanang Haryanto melanjutkan, tentunya jika Pemerintah membeli beras milik petani harus sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp7.300. Untuk target dari Pemerintah pusat sendiri, di Kapuas Hulu sendiri harus mencapai 338 ton. “Untuk beras petani itu, Bulog wajib membelinya dengan HPP (Harga Pembelian Pemerintah),” ucapnya. Dengan terbentuknya tim Sergap ini Brigjen kata TNI Nanang Haryanto, diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan Nasional. Selain itu, lanjutnya tim Sergap ini juga akan mampu menyerap hasil produksi gabah petani sampai dengan 100 persen.

Sementara itu Kepala Kantor Logistik Kapuas Hulu, Halfid Andi Agus mengungkapkan, pihaknya sangat siap untuk menampung beras milik petani dengan membelinya sesuai dengan HPP. “Selama ini dalam membeli beras petani itu kami menggunakan sistem K13 yakni komersil,” ujarnya. Sejauh ini lanjut Halfid Andi Agus, petani di Kapuas Hulu belum banyak menjual hasil panenya ke Bulog, kebanyakkan mereka juga menjual ke tengkulak (rentenir) maupun konsumsi sendiri. “Dengan adanya Tim Sergap ini pun kami akan dukung upaya Pemerintah dalam melakukan swasembada pangan,” tuntasnya.

Share Post:

BERITA POPULER