13 WNA Asal Tiongkok Masuk Bunut Hulu


Sepekan terakhir daerah Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu dihebohkan dengan masuknya Warga Negara Asing (WNA). Sebagian informasi yang beredar di masyarakat Bunut Hulu dan sekitarnya, WNA yang masuk dikabarkan adalah WNA asal Korea, hingga dikaitkan dengan pencarian batu tungau yang merupakan material untuk membuat nuklir. Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kapuas Hulu memastikan Warga Negara Asing (WNA) yang ada di Kecamatan Bunut Hulu tersebut bukanlah WNA asal Korea, melainkan WNA asal Tiongkok yang hendak melakukan penggalian emas. Kepala Seksi (Kasi) Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu, Mulyadi, mengatakan ada 13 orang WNA Tiongkok yang akan bekerja dipertambangan emas di PT. Borneo Mandiri Mineral. “Jika melihat dari izin, mereka ini memang bekerja dipertambangan emas. Karena izin ini dikeluarkan oleh pihak Provinsi,” kata Kasi Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu, Kamis 22 Februari 2018. 

Kasi Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu mengatakan, WNA Tiongkok di Bunut Hulu itu belum melakukan kegiatan tambang karena dari perusahaan masih melakukan persiapan dengan memasukan sejumlah alat berat dan kendaraan besar. “Mereka ini akan bekerja di Desa Nanga Dua dan Nanga Payang. Dengan luas lahan yang digarapnya itu seluas 4.964 Hektare”. Kasi Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu melanjutkan, diperkirakan keberadaan WNA Tiongkok ini sudah ada sejak sebulan yang lalu di Kapuas Hulu. Untuk sementara ini, belum ada masyarakat setempat secara langsung melakukan penolakan terhadap akan adanya kegiatan tambang di Bunut Hulu tersebut. “Hanya saja ada tokoh masyarakat setempat datang kerumah, dia meminta agar lokasi perkuburan massal yang ada dalam lokasi kegiatan tambang nanti agar tidak dibongkar,” ungkap Kasi Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu. 

Kasi Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu menegaskan, pihaknya hanya sekedar untuk melakukan pengawasan pada WNA saja, dirinya tidak mengurusi yang namanya potensi wilayah ataupun dampak dari kegiatan tambang tersebut.  “Masuknya WNA kesini, kita jangan hanya melihat dari sisi negatifnya saja, tapi lihat juga sudut positifnya. Karena jika dibandingkan WNA yang ada di Indonesia, TKI yang ada di Arab Saudi itu lebih dari seratus ribu, belum lagi di Malaysia dan Thailand. Makanya daerah ini jangan anti orang asing, asalkan mereka ini mengikuti aturan NKRI,” tutup Kasi Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu. (Doc. Bidang SAI-DKIS)

Share Post:

BERITA POPULER