Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, AM Nasir SH, turut serta dalam rapat pembahasan perdagangan lintas batas Serawak-Indonesia, di Konsulat Jendral RI, di Khucing Serawak Malaysia, Selasa 11 April 2017 lalu. Petermuan tersebut menghimpun saran dan usulan terkait permasalahan serta rencana kerja kedua Negara.
“Dari Gubernur menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan supaya Agustus nanti masalah perbatasan harus sudah tuntas di Kementerian terkait. Maka dari itu di adakan pertemuan terkait perdagangan lintas batas tersebut” ujar AM. Nasir, Jumat 14 April 2017 siang.
Hal yang di bicarakan dalam petemuan tersebut salah satunya adalah terkait bus antar Negara yang mau di launching. Namun rencana ini masih tahap survey, rute bus itu dari Putussibau- Kuching. “Apakah nanti bis dari Malaysia ke Lubuk Antu, kemudian dilanjutkan bis Damri ke Putussibau. Terkait hal ini tanggal 19 April 2017 nanti survey-nya” terang AM. Nasir.
Selain itu ada juga pembahasan terkait keluar masuk kendaraan di pintu perbatasan. Sebab motor sudah tidak boleh masuk lagi ke Perbatasan Malaysia, demikian pula dengan mobil, boleh masuk tapi harus ada cap dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong. Termasuk masalah kuota belanja lintas batas yang 600 RM, itu juga di sampaikan, karena kebijakan tersebut di ambil Tahun 1970 lalu. Jadi perlu juga di tinjau bersama.
“Persoalan itu sudah kami sampaikan pada pertemuan tersebut, namun dari pembahasan itu sendiri dari pihak Malaysia yang hadir juga bukan orang yang pengambil keputusan, harus di sampaikan lagi ke Kuala Lumpur ” jelas AM. Nasir.
Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, AM Nasir SH berpendapat, pertemuan tersebut hanya pertemuan awal dan akan di susul pertemuan selanjutnya. Pertemuan tersebut akan di tindak lanjuti di petemuan Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo). Jadwal pertemuan masih menunggu kabar dari Malaysia.Sebab pertuan tersebut di adakan di Malaysia, kalau jadwalnya sudah ada mereka akan koordinasi dengan pemerintahan kita (Indonesia).