Pemerintah Kapuas Hulu berupaya keras mengangkat perekonomian masyarakat melalui sektor perkebunan. Salah satunya dari kebun ubi kayu yang kemudian dijadikan mokaf. Mokaf merupakan bahan baku tepung yang biasa digunakan dalam berbagai jenis makan. Saat ini, Pemkab Kapuas Hulu mengupayakan perluasan lahan tanam ubi kayu, serta memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia. "Saat ini untuk produksi mokaf masih terbatas. Sumber Daya Manusia masih terbatas. Luasan lahan belum besar, namun antusias masyarakat besar," kata Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH., saat menghadiri kegiatan di Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu belum lama ini.
Bupati Kapuas Hulu mengatakan, Pemkab Kapuas Hulu telah melakukan komunikasi terkait produksi mokaf kepada pihak PT. Bogasari. Dari pihak swasta tersebut menyatakan 5.000 ton mokaf sebulan pun bisa dibeli, namun harus sesuai standarnya perusahaan tersebut. "Masalah warna dan bau sudah teratasi, namun produksinya yang masih kurang, permintaan satu ton perhari cukup sulit kita penuhi," tegas Bupati Kapuas Hulu.
Sebab itu, Bupati Kapuas Hulu mengatakan, semua pihak yang terkait dengan sektor perkebunan ini hendaknya dapat mendukung upaya perluasan lahan ubi kayu, sehingga bisa terjadi peningkatan produksi mokaf. "Kalau kita mampu produksi 200 ton dalam satu hari, akan ada pabrik olahan mokaf di Kapuas Hulu. Saya berharap DPRD, OPD terkait dan Pemdes Kapuas Hulu, harus memacu masyarakat sehingga mereka dapat mengembangkan kebun ubi kayunya, agar tercapai kebutuhan produksi. Baru kita mendatangkan investor yang dapat memberi imbal balik pada kesejahteraan masyarakat," tutup Bupati Kapuas Hulu.